Kec.Luak. Penutupan Sekolah Lapang Petani II (Farmer Field Schools) Kelompok Tani Balibu Nagari Andaleh Kecamatan Luak Daerah Irigasi Batang Tabik Panen Raya Kamis (03/02/22).
Tampak hadir pada panen raya tersebut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Lima Puluh Kota yang diwakilkan oleh EFRIYANTI Sekretaris Camat Luak WIWING NOFRI,SE, MM Koordinator Penyuluh Pertanian RIZA AFRINA, S.ST, Wali Nagari Andaleh HARMEN SASRA, Penyuluh Pertanian Andaleh CENDRA, Kepala Jorong Tanjuang Baruah, anggota kelompok dan beberapa Perwakilan kelompok se Nagari Andaleh dan Mungo.
Hj. Zadtri Djufri selaku Ketua Kelompok Tani BALIBU menjelaskan Panen Raya merupakan salah satu kegiatan Penutupan Sekolah Lapangan Petani II Daerah Irigasi Batang Tabik IPDMIP dengan pola Jajar Legowo.
“ Alhamdulillah berkat Sekolah Lapang ini, Panen kita meningkat dari yang sebelumnya dan kita sebagai Kelompok Tani Penangkar mendapat bibit Benih Unggul terbaik” ucapnya
Sebagai kelompok penangkar bibit padi yang unggul kita bisa meningkatkan panen hingga 100%.
“Kami sebagai perwakilan kelompok berharap sangat kepada pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota Pendidikan SL ini jangan hanya sampai disini saja “ tutupnya
Ditempat yang sama jua wali Nagari Andaleh Harmen Sasra jua penuh harap kepada seluruh Stakeholder agar bersama-sama saling membagikan ilmu terutama sekali dibidang pertanian karena hampir 50 persen penduduk nagari andaleh memikili mata pencaharian sebagai petani
“ Kelompok Tani Balibu adalah percontohan, mari tularkan ilmu yang telah didapat kepada kelompok yang lain dan bagi petani lain agar memperoleh hasil panen yang maksimal” ujarnya
Pemerintah sebagai regulator akan peka terhadap beberapa permasalahan yang dihadapi oleh para petani. Upaya sosialisasi dan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani menjadi salah satu mimpi yang harus diwujudkan di masa depan.
Peningkatan produktivitas tidak hanya tentang objek pertanian, yaitu benih, lahan, pupuk dan lain sebagainya, melainkan juga subjek (pelaku) usaha pertanian tersebut, yaitu petani” ucap Koordinator BPP Luak Riza
Kita harus mencetak petani-petani handal yang mampu meningkatkan hasil produktivitas dan menerapkan sistem pertanian berkelanjutan untuk menuju ketahanan pangan Indonesia” lanjutnya
Sistem tanam padi memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas petani. Sebab, produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara varietas, lingkungan tumbuh, dan pengelolaannya.
Hal itulah yang menjadi latar digelarnya pelatihan Tanam Metode Jajar Legowo 4-1-4 pada Kelompok Tani di Daerah Irigasi Batang Tabik.
perbedaan sistem tanam akan memberikan capaian hasil yang berbeda akibat populasi tanaman yang tidak sama.
"Nah, sistem tanam Jajar Legowo (Jarwo) memberikan lorong panjang yang lebih leluasa bagi petani melakukan pemeliharaan tanpa banyak mengganggu tanaman. Jadi sangat cocok bagi petani yang berada di Aliran Irigasi Batang Tabik
Oleh karena itu, tanaman padi berpeluang lebih tinggi produktivitasnya apabila ditanam dengan sistem legowo," jelas dia.
penerapan sistem Jarwo memiliki banyak keuntungan. Di antaranya meningkatkan kandungan karbon dioksida (CO2) dan hasil fotosintesis tanaman, memudahkan dalam pemupukan dan pengendalian tikus, serta meningkatkan populasi tanaman per satuan luas. Dari hasil penelitian membuktikan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah jarak tanam. Jarak tanam yang rapat mengakibatkan persaingan antar individu tanaman. Persaingan terjadi karena sinar matahari yang diterima sedikit.
dalam kesempatan yang sama jua Wiwing Nofri selaku Sekretaris Camat Luak mengucapkan Aperesiasi terhadap penutupan Sekolah Lapang ini dengan adanya Program SL ini akan mendapat ilmu yang lebih lagi dalam bertani, dimana panen hasil panen jauh lebih meningkat dan petani akan lebih maju lagi mengembangkan ilmu yang diperoleh guna peningkatan perekonomian
“ semoga Bapak Ibu yang telah mengikuti SL ini bisa menyebarluaskan ilmu yang telah diperoleh kepada petani lainnya, dan semoga saja kedepannya kelompok ini bisa berkembang teruma sekali bagi anggota bisa meningkatkan perekonomiannya” tuturnya
Kooordinator Pengendalian Hama Pertanian Zil Afham jua turut menyampaikan apresiasi kepada kelompok Balibu atas kesungguhannya dalam mengikuti Sekolah Lapangan ini.
“dari sebelumnya Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar petani dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian antara lain serangan hama dan penggunaan pupuk. Sebanyak 86,02 persen rumah tangga padi sawah mengendalikan serangan hama dengan cara kimiawi, sedangkan sisanya dengan cara mekanis, hayati, dan agronomis” ucapnya
Dampak dari pengendalian hama secara kimiawi menyebabkan hama akan menjadi kebal (resisten). Selain itu, dalam jangka panjang dapat mencemari lahan pertanian. Para petani banyak menggunakan cara kimiawi dalam pengendalian hama karena praktis dan dapat mengendalikan hama dengan cepat.
Pemerintah perlu melakukan intervensi untuk meminimalisir penggunaan pembasmi hama secara kimiawi. Selain upaya peningkatan produktivitas, hal lain yang juga menjadi pokok permasalahan adalah menciptakan pertanian yang berkelanjutan atau pertanian yang ramah lingkungan.
Dinas Tanaman pangan dan Holtikultura Kabupaten Lima Puluh Kota yang diwakilkan oleh EFRIYENTI menyampaikan harapan yang sama kepada Kelompok Tani Balibu atas prestasi yang diperoleh dalam Sekolah Lapangan II ini.
“ Kita sangat bangga akan hasil yang diperoleh dalam SL ini, hal yang menggembirakan lagi jika kelompok Tani Balibu bisa menularkan ilmunya kepada seluruh petani yang ada di Nagari Andaleh, Kecamatan Luak dan Kabupaten Lima Puluh Kota nantinya” ucapnya
Selain benih, kecenderungan petani padi di Indonesia juga tidak menerapkan sistem jajar legowo dalam menanam padi. Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa riset disebutkan bahwa sistem menanam menggunakan metode jajar legowo 2:1 atau 4:1 mampu meningkatkan hasil produksi padi dibandingkan metode yang tidak menggunakan sistem jajar leogowo.” Tutupnya
“Kita berharap kepada seluruh Anggota kelompok Balibu jangan pernah berhenti memanfaatkan ilmunya, jangan hanya kegembiraan sesaat saja dengan hasil yang diperoleh saat ini, mari berkembang, ekonomi meningkat, petani sejahtera “ tutupnya
Feedback